Kuliah dan Jalan-jalan:
Setiap selesai kuliah, saya hampir tidak pernah langsung pulang, masalahnya rada
Yang lebih menakjubkan bis dibuat sedemikian rupa agar orang yang menggunakan kursi rodapun bisa naik. Bis bisa disetel agak miring ke trotoar, kemudian penumpang yang menggunakan kursi roda masuk .. terus ke bagian belakang ..disana ada tiang …untuk menahan kursi roda. Kalau bis sudah penuh biasanya supir memberitahu calon penumpang agar menunggu bis berikutnya …. Dan herannya semua nurut sama supir (Soalnya kalau maksa naik, sementara bis sudah penuh, supir tidak mau menjalankan bisnya … alhasil penumpang yang memaksa tersebut akan dimarahi semua orang). Oh ya, satu hal lagi, pengendara mobil di Sydney jarang sekali/hampir tidak pernah menekan klakson (enggak kayak di kita ..klakson kadang-kadang dimainin). Juga tidak ada mobil dengan knalpot yang bising …semuanya standar.
Saya biasanya pulang ke apartemen mendekati jam makan malam. Setelah makan malam terus keluar lagi menuju taman kota – di sana dihampir setiap ‘kecamatan’ terdapat taman kota lengkap dengan kursi-kursi untuk duduk santai dan biasanya ada panggung untuk pertunjukkan musik untuk anak sekolah. Disekitarnya terdapat perpustakaan (perpustakaan kalau malam memang tutup, tetapi kita bisa mengembalikan buku karena walupun tutup, dipintunya diberi lubang sehingga kita bisa mengembalikan buku dengan cara memasukkannya ke lubang tersebut), dan juga restoran di sekitarnya. Di taman kota biasanya saya dan kawan-kawan (sering janjian untuk ketemu) kumpul bareng sambil cerita-cerita mengenai apa saja. Jam 9 atau sepuluh malam, saya baru pulang ke apartemen setelah puas kongkow-kongkow dengan teman-teman.………………..
Selama kuliah ….. banyak ilmu dan suasana baru yang saya dapatkan, seperti suasana belajar di kelas, kelengkapan perpustakaan, dan sebagainya. Dari semua itu, ada satu hal yang bikin saya kaget yaitu kebiasaan mahasiswa dan dosen di Ausie. Betapa tidak, dosen kalau menulis sesuatu di white board kemudian board makernya habis, dia dengan bebas melemparkannya ke tong sampah yang letaknya di pojok. Nah kalau dosennya seperti itu, bisa dibayangkan bagaimana mahasiswanya?Cara berpakaian mahasiswinya minta ampun …sudah roknya mini ..udelnya ngintip …duduknya tumpang kaki lagi ….
Kalau istirahat, saya dan yang lainnya makan di taman kampus (setelah antri beli makanan di kantin). Makan seperti ini harus hati-hati karena banyak burung yang beterbangan dan nongkrong di pohon atau di meja …burung ini dilindungi undang-undang alias tidak boleh diganggu. Jangankan diganggu .. diberi makan saja.. ..juga dilarang .. burungnya kalau dikasih makanan oleh kita dan kemudian jadi kenapa-napa …wah repot bisa didenda. Selain itu, (maaf) burung buang kotorannya kan sembarangan …kalau tidak hati-hati bisa-bisa …jatuh kena makanan.
Penghijauan kota dan lingkungan hidup sangat diperhatikan. Di sana orang bebas menanam pohon di pekarangan rumahnya …tetapi kalau ingin menebangnya harus minta izin ke pemda setempat.Setelah tenis ..sekitar jam 10 atau 11 …raket dikembalikan ke kampus ..terus jalan-jalan ke pusat kota atau kedaerah yang menjual makanan Indonesia (di Maroubra banyak rumah makan Indonesia …mulai dari nasi uduk …sampai soto..ada semua ..termasuk masakan padang).
Bersambung .....
Selengkapnya...










